6/30/2005

hal yang paling saya tidak suka adalah jika ada orang yang begitu egois sehingga tidak memikirkan orang lain. keadaan itu selalu membuat saya merasa tidak nyaman dan marah. begitu kesalnya sampai-sampai saya ingin melakukan perbuatan serupa kepada orang itu. dengan harapan perlakuan itu akan membuat dia merasakan sakitnya diperlakukan seenaknya. walaupun saya sepenuhnya sadar bahwa yang saya lakukan belum tentu memberi efek seperti yang saya harapkan. tapi kekesalan dalam hati saya menuntut saya melakukan hal itu.

konflik dalam diri saya tentang baik-buruknya jika saya mendendam seperti itu, membuat saya menjadi tidak asertif. kadang saya menjadi submisif dan kadang menjadi agresif. menjadi submisif jika kemudian saya mendiamkan perbuatan tersebut dan menyimpannya dalam hati. kekesalan itu kemudian seperti koreng yang membuat tidak nyaman. begitu lama kering dan mengundang lalat merubung.

tapi belakangan, saya merasa menjadi mudah sekali berkonfrontasi. jika ada sesuatu yang tidak saya suka maka akan saya bilang terus terang. seberapa menyakitkan saya seperti tidak peduli. saya tidak peduli seperti mereka juga tidak peduli orang lain. saya tidak peduli kata-kata saya membuat mereka membenci diri saya. saya tidak peduli perlakuan saya membuat mereka sakit hati. saya menjadi sangat tidak perduli. manusia-manusia membuat saya muak, seperti kemudian saya muak terhadap diri saya sendiri. dunia penuh ketidakpedulian. dan saya menjadi bagian dari dunia ini.

kadang saya tidak habis pikir mengapa orang lain bisa begitu tidak pedulinya terhadap orang lain. saya tidak juga mengerti mengapa orang lain menjadi beku hatinya. menjadi manusia-manusia tanpa pekerti. menjadi seenaknya tanpa memikirkan orang lain. korupsi bagi saya contoh yang begitu jauh, tengoklah sekeliling. seberapa orang peduli terhadap temannya yang sedang bersedih. seberapa peduli mereka bahwa kata-kata yang di keluarkan begitu menyakitkan dan menghina. berbagai macam teori yang menjelaskan prilaku tersebut tidak memberi saya pemahaman mengenai fenomena yang saya lihat tersebut. karena dalam keyakinan saya manusia seharusnya tidak berlaku seperti itu.

sampai kemudian saya sadar bahwa mungkin selama ini konsep manusia yang ada dalam pikiran saya adalah salah. bahwa manusia adalah baik adalah suatu kekeliruan. bahwa manusia mencintai manusia lain adalah kebohongan. kemiskinan membuat orang lain buta, stres bisa menjadikan manusia lebih rendah dari binatang.

tapi kenapa masih ada orang-orang yang peduli terhadap orang lain. masih ada orang yang selalu belajar memahami orang lain. belajar bahwa kita hidup bersama. dan keegoisan hanyalah sesuatu yang merugikan diri dan orang lain. ketidakpedulian hanya membuat kita semakin miskin jiwanya. merasa kosong dan sepi. masih ada nurani yang mengingatkan tentang kebaikan universal.

sampai saya pada suatu kesimpulan bahwa manusia memang punya kecenderungan untuk menjadi baik dan jahat. manusia bukan dikotomi. kumpulan mahluk baik atau jahat. bahwa manusia selalu punya nurani dan juga nafsu. jalan hidupnya tergantung pada apa yang ia pilih. dan saya yakin manusia adalah mahluk yang selalu di hadapkan pada pilihan dan diberi kemampuan untuk memilih.

walaupun ketidakpedulian orang lain tetap membuat saya kesal, tapi saat ini saya menyadari bahwa memang begitulah manusia. bahwa manusia menjadi brutal dan kejam adalah hal yang 'wajar' bahwa manusia memang punya kecenderungan untuk itu. kesadaran ini membuat saya lebih mentoleransi ketidakpedulian orang lain. mencoba memahami mereka yang memilih untuk memenangkan nafsunya, memenangkan dorongan-dorongan ingstingtifnya.

sementara dalam hati saya, saya masih meyakini bahwa kebaikan membuat hidup menjadi lebih berarti.

6/28/2005

skripsi...

saudara cinintya, coba anda sebutkan hal-hal apa saja yang menghambat skripsi anda..

mmm, pertama malas, kedua sindrom para under achiever, ketiga rasa kantuk yang berlebihan, keempat kurangnya motivasi, kelima pemadaman listrik yang sering terjadi akhir2 ini...

hahahaha... nih blog isinya cuma apologia doang.

ayo dong wi...
iya..

semangat!!
iya...
...tapi...
ngga ngaruh kayanya... smua datang dari dalam hati. dan gw kehilangan jiwa meneliti...

6/27/2005

Kyoto oh Kyoto...

6/22/2005

Panggil Aku Ibu

anakku, panggil aku ibu.
bukan mama, seperti aku memanggil mamaku.
panggil aku ibu, bukan bunda seperti kawanmu itu.
panggil ibu saja padaku.
.ibu.
ya... itu aku.

6/20/2005

perpustakaan, 20 Juni 2005

"kamu kangen juga ya sama Guntur?
"mmm..."
"toh temen-temen juga yang ngancurin dia!"
...saya tersenyum miris....

ini adalah sesuatu yang dari dulu pingin saya omongin.. tapi ko ya ngga keluar ya..

tau kan kalau mas Guntur penjaga Lab. komputer kita tercinta udah ngga nongkrong di mejanya... ya, dia ini sudah ngga kerja lagi... yah mas Gun emang bukan orang yang tegas... tapi kita juga kelewatan kadang atau bahkan sering. kita malas isi daftar hadir, malas naro sepatu di loker, apalagi naro KTM...

yah begitulah.. yah terlambat juga ya saya ngomong kaya gini... maunya sih saya berkata sinis, wah mahasiswa yang idealis di manakah kalian... wah saya juga mahasiswa, tapi ko ya ngga mau ditambah embel-embel idealis. saya juga sering males...

pastinya, perpaduan antara personal karakteristik mas Guntur dan kemalasan kita berdampak pada tutupnya Lab. Kom. tepat jam empat...

Obrolan Danau II

-Gimana perasaan lo?

--Patah hati....

sinar matahari sore jatuh ke muka danau... angin berhembus...
danau beriak berkilauan... dentang pintu kereta di tutup... dering sepeda tukang siomay menghampiri... dari kejauhan kereta menderu lewat...

air berkilauan.. dentang pintu kereta.. dering sepeda menghampiri.. deru kereta lewat..

kilau air, dentang pintu, dering sepeda, deru kereta... patah hati ini...

rumput hijau.....

******
-ke Gramed sekarang yuk.

--yuk...

Obrolan Danau

gadis: eh apa yang mau lo ceritain?
nona: lo suka ngerasa kesepian ngga sih...? kosong.
........lo ngerasa aneh ngga sih ada di sini? aneh aja.
gadis: maksud lo?
nona: ya ngerasa aneh gitu...gw ngerasa aneh aja ada di sini.
.....katanya Tuhan ada di hati kita. dalam diri kita. tapi ko gw merasa berjarak ya?
Tuhan ada di luar diri gw. dia ada di sana bukan di sini.

angin berhembus... danau beriak...
................
gadis: lo kenapa diem aja? what are you thinking about?
dinda: Tuhan ada di mana...?
gadis: Tuhan ada di 'Arsy.
kalau ada yang bilang Tuhan ada di mana-mana, menurut gw itu salah.
dinda: mmm.... mungkin ngga sih, kalau kita bilang itu salah disebabkan karena konsep keruangan yang kita punya hanya sebatas pemahaman kita sebagai manusia. Tuhan ada di suatu tempat berarti tidak ada di tempat lain......?
gadis: mmm...mungkin...

Allahuakbar..Allahuakbar..

nona: Kalau gw denger azan... gw ngerasa..............
terus gw ngeliat langit... langit kelihatan berjiwa....seperti punya jiwa...

angin berhembus... danau beriak...

6/19/2005

Gw patah hati...

6/17/2005

Berita dari Fatah!!!!!!

....pagi-pagi ada telepon masuk...
-----------
Al Fatah Calling....
-----------
hua...Assalamualaikum, bang!!! Apa kabar Aceh???
kabar baik bu... gimana kabar temen-temen di sana?
Baik..baik.. Mba Umi mau sidang Juni ini loh!
wah... skripsi bu Dewi gimana?
hahahaha pokoknya sidang Juli deh.. Ine juga...
lama ya ngga ada kabar..sebulan, dua bulan ngga telepon..
iya.. ada berita apa di Children's Center Nagan?
sekarang kita mau bikin sub CC, di Padang Rubee, sama di Cot mee. kebetulan saya yang tanggung jawab untuk yang di Padang Rubee. dan bu Sally di Cot mae. kapan ke Aceh lagi..?
ngga tau.. kemarin sih ada yang nawarin.. si Fajar juga udah nanyain... ngga tau deh.. lulus dulu... haaa... belum diputuskan... kangen nih sama langit di sana...
langit..? hehehe.... masih indah kaya dulu... aduh bu, kalau ke Cot mee..indah betul tempatnya... ke sinilah..
hehehe... temen-temen gimana?
baik-baik aja. ada orang-orang baru sekitar sepuluh orang. jadi ada 29 orang di CC Nagan.
orang-orang lokal?
ada orang lokal ada juga orang provinsi, dari banda...
di sini udah mulai musim hujan. di sana gimana?
di sini juga. semalam ada badai. tenda di sini sudah robek-robek.. yah namanya sudah hampir lima bulan. kalau di CC lain lebih parah. tinggal rangkanya saja. jadi di tutup dengan triplek..
apa aja kegiatan di sana?
wah rame bu Dewi, ada outbond, macam-macamlah. sekarang fokusnya ke remaja.
masih bagi2 nutrisi buat anak-anak?
ngga... sudah dihentikan. orang-orang, kebanyakan sudah kembali ke kampungnya.
oo barak sepi dong.
sekarang yang pegang anak-anak, JRK (Jaringan Relawan Kemanusiaan, NGO selain UNICEF-cinin) bu Dewi. mereka jemput anak-anak dengan mobil ke kampung.
huk..uhuk...
batuk bang... gimana ngga coba, tidur di tanah mulu... tambah kurus lagi.. hehehe....
bukan itu si Ambon... ngga ko sekarang sudah di kasih papan untuk tidur...
ooo.. bagus de... oia, Fajar balik lagi Ke Nagan hari ini kan? malam minggu kemarin aku ceting sama dia.
wah ada suara burung perkutut..?
hehehe.. iya...
wah enak banget kedengerannya...
iya dong....
...dan bla..bla...bla...


aku tak bisa luluhkan hatimu
dan aku tak bisa menyentuh cintamu
seiring jejak kakiku bergetar
aku tlah terpagut oleh cintamu
menelusup hariku dengan harapan
namun kau masih terdiam membisu

wuih... hari ini lagi-lagi aroma patah hati...why..why..why...?

yah seperti kata teman gw semalam...

Kita memang tidak selalu mendapatkan apa yang kita INGIN-kan. tapi, kita pasti selalu mendapatkan apa yang kita PERLU-kan.

ya... begitulah isi sms bijak yang sebenernya mungkin salah alamat..(ups!..hehehehe..). mungkin berguna buat anda, mbak, mas yang sedang patah hati...

yah...patah hati...bukan mau bersenang-senang sementara orang lain berduka... tapi di tengah aroma patah hati dari sekian orang di hari ini... gw merasa sedang bahagia!! dengar sodara-sodara, bahagia!!!

haaa.... cuaca cerah di siang tadi. langitnya biru jernih, awan putih bergumpal-gumpal, daun-daun kelihatan hijau segar. haaaa... indah banget ngga sih???!!!!

hari ini gw beristirahat dari membuat verbatim wawancara yang melelahkan!, pergi ke Glodok sama Dini. sebentar mencium aroma asap knalpot dan bau got khas kota Jakarta. sampai di UI, ternyata hujan baru reda... sorenya, minum kopi sambil ngobrol sama Ikhlas di kedai Bobby, Peron Jakarta st.UI... haaaa...

dan si Bobby berdendang dengan gitarnya...

I came along,
I wrote a song for you,
And all the things you do,
And it was called "Yellow"

So then I took my turn,
Oh what a thing to have done,
And it was all "Yellow"Your skin.......

cahaya matahari masuk ke sela-sela pohon..tetesan air hujan berkilauan... bising kendaraan...kereta ekspres lewat yang secepat kilat...
....nguenggggg....!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
gw liat temen-temen gw... masih sama kaya waktu SMA.. tapi beda juga sih..

Bobby yang dari dulu pingin punya usaha sendiri, sekarang dah punya usaha... Ikhlas yang makin lebat aja janggut dan kumisnya..dan perutnya yang semakin..Beeeep hehehe... udah kaya bapak-bapak...

......Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya
AKu terus berjanji tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuh maumu.....

mungkin, jika pertemanan ini direntang hingga beberapa tahun lagi... gw bisa liat dia jadi bapak. memberi keponakan buat gw.. ah ya... tapi masa depan siapa juga yang tau...

jadi... gw nikmatin aja. saat masih ada kesempatan bertemu Ikhlas, mendengar Bobby bermain gitar, jalan-jalan sama Dini..ah..dinikmatin aja...

tau rasanya?....nikmat....

6/13/2005

Patah Hati

sebuah sms yang mampir beberapa hari lalu...

WHAT IS LOVE cinta adalah laksana angin menembus titian hati.
cinta ad'h perasaan!, ia malu nampkn wujudnya,
dg cinta insan takluk dunia. & cinta adalah kebahagian b'la saling menjaga k'utuhannya. cinta adlh kephtn. karna insan saling terluka. hitam putih gemerlap dunia, ttp mengapa kita hirauknsmua itu. nmn org prcayainya.
cinta bak misteri tak terpecahkan.ia b'rirsygb'rbeda&srbu mkna.inikah dunia cinta manusia?TLG jwb puisi ini?
From:+6285260xxxxxx
8:18

ngga tau siapa yang kirim puisi itu. nomor tidak di kenal. o852..60?mmm... nomor kartu As Sumatrakah? ada teman di Aceh yang punya nomor kartu As berawalan 60... ah ngga tau gw..

bingung gw baca sms itu. gw kesulitan mencari makna di dalamnya. tapi dari dulu gw selalu ingin ada orang yang ngirimin gw puisi untuk dijawab. dan coba lihat, dia minta tolong, masa ngga gw balas? jadi sorenya setelah gw baca berkali-kali. gw balas juga.

cinta tentu rasa... tak bisakah cm itu jwbnya? ah entah. pastinya cinta bknku patah hati. taukah kau bgmn rasanya hai org tak dikenal? sakit....

kurang estetis. tapi saat itu cuma itu yang gw bisa.

sebenernya gw ngga lagi patah hati. tapi hari itu kepatahhatian seperti menguap kental di udara. memenuhi rongga dada gw.

apa pasal? pagi buta gw dibangunin suara telpon. di ujung sana, seorang manusia mengaku hatinya patah karena bermain jeram. siangnya gw wawancara. subyek gw dengan leleran air mata di pipi, bertutur tentang kehancuran hatinya. harapan akan perkawinan yang bahagia kandas...dan keriangan orang jatuh cinta pupus di tekan ketakutan yang membuat gentar... dan sepulang wawancara ada sms yang masuk:

subject:interupsi wa2ncara
Msg: Puatah hati
hiks....pawtah hati
hiks....knapa slalu
bgini...hiks..knp sala org mulu hiks.....hiks

dan ini dari orang yang berbeda yang menelpon pagi tadi... mereka orang-orang yang patah hati hari itu. yang aku tahu. dan setiap hari selalu ada orang yang patah hati. seperti juga kematian.

jatuh cinta membuat hidup ini berwarna dan bahagia. dan patah hati membuat dunia menjadi suram dan sendu. tapi suram juga warna. kelabu juga sebuah warna. biar saja hari ini berlalu. pasti ada kebahagian di ujung sana....

6/12/2005

Malam Ini Bulan Sabit

sewaktu di Aceh, Mba Umi, teman relawan dari Pusat Krisis Psikologi UI mengajariku lagu ini:

bulan sabit di awan
laksana prahu emas
berlampu bintang
berlaut langit
jauh di angkasa luas

betapa senang hatiku rasanya menjadi nahkoda di sana

lagu itu, lagu anak-anak. iramanya indah menurutku. sayang tak bisa kudendangkan di sini.

gw jadi inget, dulu satu malam di Aceh ketika bulan sabit, sempat ada ribut-ribut. Laut pasang. orang di sekitar pantai panik. ada tsunami lagi katanya.

pada saat bulan purnama dan bulan sabit, laut memang menjadi pasang.

malam itu ketika isu tsunami membuat resah sebagian warga, daerah kami tenang-tenang saja. untuk menjaga ketertiban dan mencegah kepanikan meluas, beberapa ABRI dan petugas bersangkutan berkeliling menjelaskan kepada warga.

rombongan itu sampai juga ke tenda kami. malam itu, pertama kalinya aku lihat tentara membawa senjata. kedatangan mereka, menurutku, malah membuat situasi sedikit mencekam. dan baru saat itu, aku sadar aku di daerah konflik.

malam ini, bulan sabit lagi. Aceh. bagaimana kabarmu?


6/11/2005

Untuk Seorang Kawan...

apa mauku apa maumu
selalu saja menjadi
satu masalah yang tak kunjung henti
bukan maksudku bukan maksudmu

untuk selalu
meributkan hal yang itu-itu saja

akhir-akhir ini gw sering denger lagu itu kawan. awalnya hanya kudendangkan iramanya. tapi waktu kudengar syairnya.. kaget juga. apalagi dengan apa yang sedang kita lewati. kadang gw merasa sangat senang kita bisa lagi tertawa. bersama. tapi kadang gw ngga tau di mana posisi gw dalam hidup lo. sebentar kita bercanda, sesaat lain 'keheningan' mencekam...

mengapa kita saling membenci
awalnya kita selalu memberi
apakah mungkin hati yg murni
sudah cukup berarti
ataukah kita belum mencoba

memberi waktu pada logika
jangan seperti selama ini
hidup bagaikan air dan api

kalau gw dengar lo sedih. gw pingin banget ada di samping lo. tapi.. itu seperti balik lagi ke dalam siklus yang tak pernah putus. tapi salah gw juga kalau gw bilang ingin keluar dari lingkar hidup lo. karena itu membuat kita tak pernah menemukan takaran yang pas untuk kita berdua. jika gw lelah berada dalam siklus itu. mungkin yang gw perlukan hanya beristirahat saja.

ah kawan (jika masih boleh kupanggil begitu) pertanyaan "apakah masih ada 'kita'?" g penting lagi buat gw. kita jalani saja. mungkin selama ini kita tak pakai logika? mungkin juga. mungkin juga karena gw yang perasa. mungkin juga. mungkin juga karena lo yang tak jelas apa mau mu. mungkin juga. banyak kemungkinan. mungkin juga kita memang air dan api. tapi terus kenapa?

selamat ulang tahun ya... jika gw jadi api... lo boleh deh meniupnya...

6/10/2005

Pagi Ini

Dalam perjalanan di kereta tadi, ada seorang ibu terisak-isak menangis. Samar-samar aku coba dengar apa masalahnya. Ternyata beliau ini korban kekerasan domestik. Dia bilang, adik iparnya semalam memukul dia.

Ya Tuhan pertanda apa...

Mungkin bukan apa-apa. Awalnya aku kira suaminya yang memukul wanita itu. Kalau saja sampai saat ini belum ada kepastian subyek.. nekat juga aku hampiri...

Aku lihat orang-orang dikereta tidak begitu peduli. Aku yakin mereka mendengarkan apa yang dikatakan wanita itu. Entah tidak ingin ikut campur atau apa. Mereka diam saja.

Tapi yang kemudian terpikir olehku, isu ini, isu kekerasan domestik betul-betul seperti tembok kaca yang tebal. Begitu nyata tapi begitu sulit ditembus.

Hari ini aku wawancara subyek pertama. Jujur saja aku takut. sebenarnya bukan khawatir wawancara akan berjalan tidak lancar. Tapi..., aku takut mendengar luka batin ibu ini...

Ya Tuhan...

Psikologi, jalan yang aku pilih ini... makin aku sadar bukan jalan yang mudah di lewati. Jalan yang samar dan berbatu-batu.

Ya Allah, jika kau masih sudi menemani., tambahkan asa dalam diri. Topang aku jika badan lelah berdiri. dan jika diriku mulai muak pada manusia seperti saat ini... sudikah kau mengingatkanku?
Tolo-tolo sedang ada masalah sama pacarnya. jadi aku, kakaknya, jadi kesepian. ko ya rumah jadi sepi... mana si Tolo-tolo jadi sering menggerutu..u.u.u...

mungkin sudah sifat dasar manusia jika ada masalah jadi lebih bersibuk dengan diri sendiri. tidak banyak waktu untuk yang lain bahkan tiada waktu untuk yang lain. pusing dengan diri sendiri. beban diri sudah begitu melelahkan kenapa pula harus kutambah dengan bebanmu. manusia yang manusiawi. Tolo-tolo manusia, kamu juga, begitupula aku.

ah ya aku....

hei kamu yang sedang membaca ini, sudah berapa lama tak kutanyakan kabar hatimu hari ini?

Mengenang Dini

Gw ngga ingat persis, kapan gw kenal teman yang bernama Dini ini. Sewaktu jadi Maba, gw g ‘ngeh’ ada dia di antara teman-teman yang lain. Baik waktu nyanyi di Balairung, pas PSAU atau saat Prosesi.

Tapi gw ingat pertama kali gw menyadari kehadirannya. Waktu itu kuliah mas Budi, saat itu ia duduk di depan. Malah bisa dibilang paling depan. Barisan yang mulai diisi oleh peserta kuliah itu barisan 4. sedang Dini, duduk di barisan ke 2. Sendiri. Saat itu (tahun-tahun pertama kuliah) seingat gw, dia memang selalu duduk di depan dan sering pula bertanya. Saat itu pun, Dini bertanya. Gw lupa apa yang dia tanyain. Tapi yang gw ingat, sebelum mas Budi menjawab, ia terlebih dahulu memuji Dini. Dia bilang, dia hapal dengan mahasiswa yang satu ini. Mahasiswa dari Padang. Dan dia juga bilang kalau dia suka Dini menggunakan bahasa Indonesia yang baik sekali. Dan tentu saja, seperti biasa, mas Budi pun menganjurkan kami untuk seperti itu pula.

Potongan lain dari kenangan akan Dini di masa-masa awal perkuliahan adalah waktu ada seorang bapak yang mengaku pamannya mencari, juga waktu aku untuk pertama kalinya main ke asrama, dan satu hari ketika kami ngobrol-ngobrol di depan perpusatkan. Bercerita tentang kota yang bernama padang.

Tapi obrolan panjang pertama kali adalah saat Forum Silaturahmi Angkatan (ForSilA) balasan anak 2002. Asik betul ngobrol sama orang ini. Berbincang tentang Padang, Jakarta, novel, psikologi, masalah-masalah sensitif dan terutama untuk pertama kalinya mungkin kami berbincang tentang hidup dan kehidupan. Setelah ForSilA itu kadang-kadang kami ngobrol. Juga sekali menulis.

Setelah periode itu lama ngga ada hubungan. Gw lupa gimana ya kami dekat lagi. apa karena sama-sama kerja di satu acara pendidikan ya? Atau sebelumnya? Lupa. tapi akhirnya ya kami dekat juga. Dulu kalau gw ngobrol sama orang ini, dia selalu senewen sama pandangan gw. Kelak, Dipan menamai pandangan gw sebagai tatapan mengintimidasi, hiks.. padahal kan tatapan gw tatapan penuh perhatian, empati pokoknya semua pandangan yang seharusnya dimiliki seorang psikolog deh. Masa di bilang mengintimidasi? Jadi kalau dia cerita, gw mesti memandang langit atau menatap dinding kosannya yang biru telur asin itu. Menatap kosong dan tidak boleh tersenyum!

Dulu gw selalu merasa nih anak misterius abis, moody banget...dan terutama: seenaknya sendiri, satu sifat yang paling gw benci dari semua sifat yang dimiliki manusia huaa... sering bikin gw senewen. Tapi seiring berjalannya waktu, gw merasa kenal dia. Memahami apa yang ada dipikirannya. Sesuatu yang ia takuti tidak akan dimengerti oleh kebanyakan orang.
Selama waktu yang sudah berlalu itu, hari-hari diisi dengan berbagai macam diskusi, debat, obrolan tentang berita atau tulisan di koran, buku-buku, gosip-gosip (yang sayangnya jarang menghampiri kami), orang-orang di luar sana, tentang budaya, emosi, penghayatan pribadi, pemaknaan akan sesuatu. Mencoba memahami dunia. Dunia manusia. Dunia diri.

Dan jadilah waktu-waktu diisi dengan refleksi, pemaknaan akan segala yang terjadi pada diri, dinamika afeksi, loncatan-loncatan pemikiran, dan juga harapan. Juga kegiatan-kegiatan g penting tapi bermakna. Ngobrol sambil numpang makan (loh kebalik ya? Hehehe...) di nasi goreng bang Naim malam-malam (sampai diusir coba! Hahaha), jalan-jalan, duduk di pinggir danau, muter-muter di Mall, ke pameran, gelar budaya, kebun raya, online atau ngobrol di kosannya.
Banyak banget yang udah terlewat. Sempat gw berpikir jika nanti lautan memisahkan, apa iya kami masih seperti sekarang. Sepulang dari Aceh membuat gw makin menyadari bahwa kehidupan yang berbeda akan membentuk pribadi yang berbeda pula. Kita memang berbeda dari awal. Besar dari lingkungan yang berbeda, budaya yang beda, personal karakteristik yang juga beda. Lalu nasib mempertemukan kami di satu ruang yang bernama fakultas psikologi UI. Setelah itu kehidupan yang berbeda akan menempa kami dengan caranya sendiri. Lalu... apa yang akan mempersatukan kami jika suatu hari nanti kami bertemu, duduk minum teh di antara jejeran buku? Dini menjawab, apa yang mempersatukan kita saat ini adalah juga yang akan mempersatukan kita nanti. Tapi apa? Kami sama-sama tidak tahu. Mungkin minat yang sama, kegundahan yang sama atau mungkin.... nilai-nilai universal yang akan selalu kami pegang.

6/09/2005

..

Saya saKAU saudara-saudara!!
Candu cinta membuatku GILA!!!