7/29/2005

hari ini

hari ini gw sidang. lulus katanya. alhamdulillah.
mampir ke kafe buku.
senja.
lalu lalang kendaraan. alunan musik.
tiba-tiba gw merasa kosong. gw yang dulu.
lalu gw berkabar. aku lulus kataku dengan riang.
dan hati gw tenang lagi.
iya memang sudah lulus.
aku sudah lulus.

hari ini beberapa teman sms, menelpon. memberi semangat dan selamat. termasuk teman-teman lama yang udah bertahun2 g ketemu, atau orang yang udah punya kesibukan sendiri. terharu gw.. ya ampun.. angin apa yang bikin mereka nanyain kabar gw ya? awalnya, buat gw sidang biasa aja. ya setidaknya ini momen pribadi. tapi seminggu ini banyak betul yang nanyain kabar gw.. gw jadi terharu.. hiks... sumpah deh hiks.. huaaaa.... senang betul ya ada yang merhatiin. jadi gw mau berbaginya dengan anda. senangnya. anda senang tidak? hehehe...

7/26/2005

Flu Burung

kabarnya terdapat virus flu burung pada kotoran burung peliharaan sekitar 15 meter dari kediaman keluarga Iwan. keluarga Iwan seperti diberitakan berbagai media meninggal bersama kedua putrinya akibat virus yang sudah dipastikan merupakan virus flu burung.

tadi pagi, om-ku telepon memberi kabar berita itu. khawatir juga mungkin, dia kan punya banyak burung dan ayam di rumah. g tau deh gimana nasib mereka. g di apa2in mungkin. aneh juga sih, ko ya orang yang punya burung malah g kenapa-napa. yang meninggal justru orang yang tinggalnya 15 meter jauhnya. tiga orang lagi. jadi ya.. mau meninggal karena flu burung yah emang udah ajalnya. daripada nyalaihin si burung. kasian burungnya kata papaku.

turrrr...trukk..kuk..ku... rrr....

ups... burung siapa tuh yang berkicau...mmm... "paps, bukannya kita juga punya burung ya di rumah? sekarang ada dua lagi...pap...burungnya kan di impor dari daerah deket Tanggerang....paps, flu burung loh."

-----siiiinnnnggggg-----

wakakakak... ah... biarin deh. gw suka denger kicaunya. kalau gw meninggal gara2 flu burung yah.. emang udah ajal gw. kasian kan burungnya hehehe... tapi kalau ada yang meninggal gara2 peliharaan gw gimana ya? gimana pap? ah... burung-burung perkututku...

7/11/2005

@#*!!)*^%$x!!+!?$#%^^&+(

yah saya di sini. menulis untuk anda, itu berarti saya sedang keluar dari pertapaan saya untuk sementara. arrrggghhh.... pusing!

saya ceritain ya, kalo saat ini saya sudah sampai pada tahap sangat MUAL jika memikirkan tentang skripsi belum lagi jika melihat kertas-kertas berserakan, buku-buku yang tebalnya sebesar batu bata, membaca draft berulang kali, memandangi layar monitor, membolak-balik transkrip wawancara yang tebalnya ratusan halaman, membuat saya ENEG! itu bukan kata kiasan saudara-saudara. karena saya betul-betul ingin muntah. perut saya langsung terstimulasi dan @%&^*#!!!?!@#$%$#.

akhh... berat nian perjuangan ini.

tapi saya takjub dengan kemampuan saya untuk fokus beberapa hari ini. walo itu membuat saya..... arrgghhhh!!!

7/04/2005

'My Secret Admirer' dan Mister yang Jatuh Cinta

gw baru aja baca blog temen. tentang secret admirer si pengagum rahasia. beuh.... gw jadi mikir huaah.. enaknya dikagumi, enaknya dicintai. rahasia lagi! huuu...misterius...

JIKA, gw diteror dgn sms yang isinya puisi cinta, dan sms itu di kirim berkali-kali, sampai memenuhi inbox, diteror dengan miskol-miskol berulang kali dari nomor tak dikenal maupun tidak ingin dikenal, jujur aja, gw merasa senang. walaupun mungkin gw ngga tau siapa peneror itu. tapi gw merasa bahagia. bahagia manusia yang dicintai.

dicintai memang bikin bahagia. bayangin aja ada yang mencintai lo! yah walaupun belum tentu sms atau miskol itu menandakan seseorang sedang mencintai diri lo atau mengagumi lo.. tapi mmm..... gila aja ada orang yang kurang kerjaan membuang pulsanya cuma buat sms ngga penting atau diem doang di telepon buat gw.. hmm.... menyenangkan sekali. lalalala..... yah itu dari segi materi yang berwujud pulsa. yang bikin ge er lagi adalah pastinya orang ini menyisihkan sedikit banyak perhatiannya buat gw. mmm... it's so.... sweet.. hehehehehe...

tapi ko rasa bahagianya ngga lama-lama ya. abis itu ya udah. sapa juga mereka. kalaupun kemudian gw tau siapa mereka, gw bertanya adakah rasa lebih dalam hati gw. ngga ada. ya udah. semua jadi basi. krik..krik..krik.. jadi dicintai bukan lagi sesuatu yang mutlak membahagiakan. ada faktor lain. siapa yang mencintai lo.

dan gw jadi inget kalau cinta memang tidak adil. ya iyalah. cinta sama keadilan itu dua konsep yang berbeda, ngapain di satuinn. cinta itu memang memihak. ngga mungkin kan lo menerima cinta semua orang yang mencintai lo. atau lo mencintai semua orang. walaupun pada kasus-kasus khusus lo bisa mencintai lebih dari satu orang dalam waktu bersamaan, tapi ngga semua orang kan istimewa dalam kadar yang sama di hati lo. yah cinta memang memihak. memihak pada orang yang lo cintai.

***

ngomong2 soal cinta, finally, setelah beberapa minggu ini, dunia dipenuhi aroma patah hati, ada juga yang jatuh cinta. yah sebut saja mister XYZ. mister ini betul-betul lagi jato cinte. bayangin aja, tiap ngobrol sama gw yang diomongin cuma cewek ini aja. sampe bela-belain nelpon interlokal cuma buat laporan tentang kisahnya seminggu ini bersama cewek pujaan hati. dan jadi rajin meng-sms gw cuma buat numpahin uneg2.

yah namanya juga orang jatuh cinta, hal kecil juga jadi besaaaaaaaaaaaarrr. masalah smsnya ngga dibales bikin uring-uringan. makan-tidur ngga enak. yang biasanya cuek ngga ada pulsa jadi diusahakan pulsa selalu terisi. pokoknya jalur komunikasi dengan cewek ini harus selalu terpelihara.

tapi implikasinya ya itu, jadi suka uring-uringan. kerjaannya menganalisa, 'ko dia begini ya', 'gw ada salah apa ya?' aduh! jangan tanya saya tokh mister. saya juga ndak tau. tapi sering juga hasil analisanya membuat mister xyz senang. wuih kekasih pujaan hati ko seneng betul ya deket2 saya. aduh....! mau bilang jangan ke ge-er an, nanti taunya gw yang salah. jadi ya gw dengerin aja deh.

sambil menikmati senyum yang ada si bibirnya saban kali cerita tentang cewek ini. menikmati juga uring2annya sebagai hal yang lucu. dasar penyakit orang jatuh cinta. sambil gw bersiap2 membuat ramuan patah hati. yah sedia payung sebelum ujan boleh kan. wakakakak.... tapi... wish you luck mister....

7/01/2005

Membaca Catatan Seorang Demonstran

saya baru membaca pengantar Catatan Seorang Demonstran dari Soe Hok Gie, ketika saya tidak kuat menahan air mata saya. konyol. ya betul-betul konyol. pertama, karena saat itu saya sedang berada dalam kereta api. yang sayangnya sedang kosong. seorang ibu yang duduk depan saya tersenyum. dan seorang bapak yang berdiri di depan saya memandang heran, mungkin bertanya-tanya. kedua, saya merasa begitu bodoh karena secara spontan mengeluarkan air mata hanya karena tuturan Arief Budiman kakak Gie ketika ia meninggal. konyol karena, saya merasa begitu cengeng.

kemudian saya berhenti membaca. mungkin yang membuat saya meneteskan air mata bukan rasa sedih yang menguap dari kalimat-kalimat yang di tulis Arief Budiman. tapi lebih dalam dari itu.

membaca pengantar-pengantar dalam buku itu membuat saya berkaca. semangat Gie untuk mengutarakan apa yang ada dalam pikirannya walaupun membuat dirinya 'sendiri' kontras sekali dengan kekosongan yang saya rasakan beberapa tahun belakangan.

saya merasa jiwa saya kosong. saya seperti manusia tanpa tujuan. seperti zombie yang bergerak entah di stimulasi oleh apa. saya seperti mayat hidup yang menjalani hari-hari hanya untuk menggenapi naskah kehidupan. menjalani hari-hari karena kau harus menjalaninya. perjalanan yang mesti di lewati untuk kemudian mati.

pagi di hari yang sama saya membaca buku itu, saya merasa ada yang redup dalam diri saya. semangat hidup. vitalitas untuk menjalani hari. segalanya redup. tujuan hidup saya, apa yang penting untuk saya, kepedulian saya, semangat untuk berprestasi, semangat untuk belajar, redup pula keinginan saya untuk melakukan sesuatu karena saya punya keterampilan untuk itu, redup pula keinginan saya untuk jadi bagian dari dunia yang indah ini. semua redup. nyaris padam.

saya merasa apa yang saya pelajari sudah cukup, saya sudah cukup punya kawan, saya sudah cukup melihat dunia. mungkin saya cuma ingin sendiri.

tapi kekosongan itu membuat saya tidak nyaman. bukan ini yang seharusnya saya jalani. hidup ini harus di buat berarti bukan? dan semangat Gie seperti menohok diri saya. menampar saya. apa yang sudah saya lakukan di masa muda saya?

Ada juga satu kalimat dalam kata pengantar dari Dekan F. Sastra waktu itu yang membuat saya berpikir. kalimat itu kira-kira begini, mahasiswa adalah masa peralihan di mana nantinya kita mahasiswa ini dituntut menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab. ya saya setuju. apa yang membuat beberapa mahasiswa begitu sulit menyelesaikan skripsi? karena setelah lulus mereka akan jadi manusia yang punya tanggung jawab lain. saya mengamati orang-orang sekeliling saya, kebanyakan mereka sedang bertanya, mau apa setelah ini, apa yang penting dalam hidup ini, untuk apa kita jadi manusia, mengapa dunia begitu membingungkan, pertanyaan-pertanyaan itu membuat beberapa orang menjadi lelah dan kemudian nyaris menyerah. menjadikan mereka zombie-zombie seperti saya.

dan ini memang masanya.

****
dan aku jadi ingat kamu. dulu ketika melihat seseorang punya skill kepemimpinan yang baik, cerdas, bekerja secara kongkrit, sangat potensial untuk menjadi orang sukses kita bilang mereka akan jadi orang besar. tapi saat ini aku ragu akan hal itu. mereka akan jadi hebat jika mereka melewati masa ini dengan gemilang. itu keyakinanku sekarang.

melihat sekeliling termasuk melihat aku dan kamu membuat aku sadar memang ini masanya. masa dewasa muda bukan cuma sekedar masa yang digenapi dengan mempunyai pasangan intim sebagai belahan jiwa. mengisi kekosongan yang jamaknya lebih terasa kosong di masa dewasa muda di banding tahap perkembangan lain. bukan itu saja. masa ini adalah masa kita mencari jawaban-jawaban tentang akan kemana hidup kita, apa yang penting dalam hidup ini, bagaimana aku akan menjalani hidupku.

termasuk pula masa kita belajar menerima bahwa setelah ini kita adalah manusia yang mau tidak mau dituntut untuk bertanggung jawab. bertanggung jawab terhadap kelangsungan generasi kita, bertanggung jawab untuk menjadi generasi yang menggerakan dunia, bertanggung jawab pada manusia-manusia pendahulu kita. bahwa kita tidak bisa menjadi anak kecil yang bisa main di padang, pulang, tidur dan main lagi keesokkan harinya. ya semua itu aku paham betul. tapi itu pula yang membuat aku lelah. masa ini... masa penuh pertanyaan, dan ujian.

dan aku jadi ingat kamu. yang katanya mau menyerah saja. ah aku begitu pula.... masa ini, ingin segera ku akhiri...

tapi aku juga mau bilang, jangan menyerah yuk. kita pasti temukan jawabannya, lewati ujian ini. mungkin kita tidak di takdirkan untuk menjadi orang hebat yang namanya berkumandang. lagian buat apa artinya kumadang nama. tapi jika kita 'lulus' di masa ini, setidaknya kita mati untuk berarti.

walaupun aku juga tak tau bagaimana kalahkan kekosongan ini, bagaimana mengembalikan cahaya yang nyaris padam. aku juga ngga tau...