11/24/2005

Kata Sayang Tercekat di Tenggorokan

Gw punya teman. Dia anak daerah. Logatnya medok banget. Dulu kalau mau pulang sekolah, dia teriak-teriak dari jauh ngajakin pulang bareng. Kalau ketawa keras banget. Pakaiannya asal dan ngga tau 'malu' .

Kalau ngeliat mobil atau motor 'Kantor Pos Indonesia' wajahnya langsung ceria dan berteriak-teriak girang cenderung berisik dan bikin malu. perilaku itu berakar dari pengalamannya waktu masih di kampung halaman, cowok yang dia suka bapaknya pegawai kantor pos. ya ampun... causa yang jauh dari akibat. Karena itu juga dia suka warna oranye.

Konyolnya dia yang bikin gw sayang banget. Tapi dulu gw selalu dingin. Ngga pernah terlontar dari mulut gw kata sayang. kata peduli padanya.

gw melihat dia seperti adik kecil yang lugu dan naif. Sementara Depok walaupun bukan ibukota yang kejam tapi tidak sebaik yang dia bayangkan. Dan gw ingin melindungi dia. menyadarkan dia apa yang dia hadapi.

Satu ketika gw ngga suka pada keputusannya. Merasa marah karena dia masih juga bersikeras memilih apa yang ingin dia pilih. Setelah sekian lama gw sadar, dialah yang memiliki keseluruhan dirinya. Gw yakin Tuhan selalu bersama dia menyusuri pilihan hidupnya. kenapa gw mesti khawatir. sampai saat ini gw masih sayang. selalu sayang. Wish you all the best sist...