11/24/2005

Pada Siapa Aku Mencinta

Dalam hari yang bimbang aku pun tidak tau harus menjawab apa

air mengalir. Aku bertanya, kenapa penyair ciptakan lagu sedih, kisah pilu. Adakah mereka bagi indahnya hari-hari mereka? Manusia selalu suka kegetiran. Seperti aku mencintaimu.

Siapa kamu. Bahkan aku tak tau bagaimana kau berucap salam.

Sore ini gerah. padahal aku sudah mandi. Lagi-lagi mati lampu di sini. Cahaya lilin redup. selalu ada kasih yang suka keremangan. Seperti mereka menyukai Romoe dan Juliet. Atau ketidakwarasan Majnun. Mempesona, Mengelora. Tiadakah kisah romantis tanpa pahit yang getir. Seperti aku memilihmu, memilih mencintaimu.

Nagan, satu sore saat mati lampu.
(repro)
-Epilog-
Kepada Batara Kala,
Lunas. Kubagi apa yang kau ingin ketahui. Dialah yang Kucintai dan sudah kuceritakan itu. Kau sang waktu yang akhirnya mengetahui segala. Hari sudah semakin senja. Aku letih.