12/02/2005

Hujan tercurah jatuh di atap. Malam ini, malam kedua aku di Lhoksumawe.

Rumah yang aku tinggali cukup bagus dan besar. 4 kamar tidur, 3 kamar mandi, ruang tamu, ruang tengah dan ruang makan serta dapur. Cuma kami bertiga di rumah ini. Aku. Mba Yuni dan Ka Mundzir. Mungkin terasa lebih sepi kalau tidak ada pemilik rumah yang tinggal di lantai dua.

Aku kira ada kamar mandi dekat dengan tangga menuju lantai atas. Pagi ini aku terbangun dengar guyuran airnya. Waktu itu pukul 5.20 masih sangat gelap dan dingin di Aceh jam segitu. Siapa pula yang pagi-pagi sudah mandi. Keluarga pemilik barangkali.

Malam ini aku makan di luar. Duduk di kursi bermeja yang diletakkan di pinggir jalan. Seperti kafe-kafe di paris. Beratap langit malam yang mendung berawan. Jalan lebar dan lengang. Cuma satu dua mobil lewat sesekali. Ada juga becak motor atau sepeda. Ah eksotis betul.

Andai ada... -Mimpi...

Semalam aku mimpi. Mimpi macam-macam. Entah apa aja yang aku mimpiin. Sepertinya semua hutang yang belum terbayar menghantuiku. Malam ini sebenarnya aku lelah betul. Tapi aku enggan tidur cepat. Entah apa yang menambatku.

Besok sudah mulai kerja. Ya Allah berilah kekuatan dan semangat untuk memberikan yang terbaik yang aku bisa.

0 comments: