6/10/2005

Pagi Ini

Dalam perjalanan di kereta tadi, ada seorang ibu terisak-isak menangis. Samar-samar aku coba dengar apa masalahnya. Ternyata beliau ini korban kekerasan domestik. Dia bilang, adik iparnya semalam memukul dia.

Ya Tuhan pertanda apa...

Mungkin bukan apa-apa. Awalnya aku kira suaminya yang memukul wanita itu. Kalau saja sampai saat ini belum ada kepastian subyek.. nekat juga aku hampiri...

Aku lihat orang-orang dikereta tidak begitu peduli. Aku yakin mereka mendengarkan apa yang dikatakan wanita itu. Entah tidak ingin ikut campur atau apa. Mereka diam saja.

Tapi yang kemudian terpikir olehku, isu ini, isu kekerasan domestik betul-betul seperti tembok kaca yang tebal. Begitu nyata tapi begitu sulit ditembus.

Hari ini aku wawancara subyek pertama. Jujur saja aku takut. sebenarnya bukan khawatir wawancara akan berjalan tidak lancar. Tapi..., aku takut mendengar luka batin ibu ini...

Ya Tuhan...

Psikologi, jalan yang aku pilih ini... makin aku sadar bukan jalan yang mudah di lewati. Jalan yang samar dan berbatu-batu.

Ya Allah, jika kau masih sudi menemani., tambahkan asa dalam diri. Topang aku jika badan lelah berdiri. dan jika diriku mulai muak pada manusia seperti saat ini... sudikah kau mengingatkanku?