6/11/2005

Untuk Seorang Kawan...

apa mauku apa maumu
selalu saja menjadi
satu masalah yang tak kunjung henti
bukan maksudku bukan maksudmu

untuk selalu
meributkan hal yang itu-itu saja

akhir-akhir ini gw sering denger lagu itu kawan. awalnya hanya kudendangkan iramanya. tapi waktu kudengar syairnya.. kaget juga. apalagi dengan apa yang sedang kita lewati. kadang gw merasa sangat senang kita bisa lagi tertawa. bersama. tapi kadang gw ngga tau di mana posisi gw dalam hidup lo. sebentar kita bercanda, sesaat lain 'keheningan' mencekam...

mengapa kita saling membenci
awalnya kita selalu memberi
apakah mungkin hati yg murni
sudah cukup berarti
ataukah kita belum mencoba

memberi waktu pada logika
jangan seperti selama ini
hidup bagaikan air dan api

kalau gw dengar lo sedih. gw pingin banget ada di samping lo. tapi.. itu seperti balik lagi ke dalam siklus yang tak pernah putus. tapi salah gw juga kalau gw bilang ingin keluar dari lingkar hidup lo. karena itu membuat kita tak pernah menemukan takaran yang pas untuk kita berdua. jika gw lelah berada dalam siklus itu. mungkin yang gw perlukan hanya beristirahat saja.

ah kawan (jika masih boleh kupanggil begitu) pertanyaan "apakah masih ada 'kita'?" g penting lagi buat gw. kita jalani saja. mungkin selama ini kita tak pakai logika? mungkin juga. mungkin juga karena gw yang perasa. mungkin juga. mungkin juga karena lo yang tak jelas apa mau mu. mungkin juga. banyak kemungkinan. mungkin juga kita memang air dan api. tapi terus kenapa?

selamat ulang tahun ya... jika gw jadi api... lo boleh deh meniupnya...