8/10/2005

Cerita dari MariPro

tadi sewaktu aku ngambil foto di Mari Pro, dengan ramah masnya tanya aku ambil jurusan apa. waktu aku jawab psikologi, dia langsung berbicara tentang Satre, Jean Paul Satre, eksistensialis prancis yang tidak percaya pada Tuhan. masih dengan ramah dia ungkapkan pendapatnya tentang Satre. dia katakan persetujuannya pada pandangan Satre tentang manusia kecuali ketidakpercayaannya pada Tuhan. aku senyum-senyum saja. diam. setelah itu ada Kierkegaard, Camus (Albert Camus), Heidegger yang keluar dari mulutnya. aku masih diam dan senyum-senyum sendiri. takut salah ngomong. akhirnya aku tanya juga, apa dia suka baca buku filsafat atau psikologi, dengan merendah dia bilang "ah.. cuma lewat-lewat gitu aja". hahaha... aduh! sebenernya aku senang banget ketemu dia. rasanya pingin diajak ngobrol aja. tapi aku takut juga. biar dia kelihatan merendah dan bilang tidak tau apa-apa. jangan-jangan bukan dialog yang selevel lagi. hihihi.. takut.

tapi yang bikin senang ya itu, pembicaraan tak terduga dari penjaga studio foto. ah berpendidikan betul. mungkin mahasiswa megister filsafat kali ya? hahaha.... ngga tanya sih. sungkan.

aku jadi sadar kalau orang-orang seperti dia selalu menarik buatku. kalau diingat-ingat orang-orang yang memberi inspirasi dalam hidupku ya orang-orang seperti dia. bisa jadi dia memang penyuka filsafat, orang yang membaca buku-buku filsafat. Tapi orang-orang yang mengkonstruk filosofi hidupnya sendiri juga selalu menarik buatku. mungkin saja dia tukang koran langganan, teman kuliah, teman dunia maya atau orang asing di perjalanan. mereka memberi warna dalam kehidupanku.

orang-orang inilah yang menggunakan akalbudinya, menggunakan 'kemanusiaannya'. memerdekakan pikirannya untuk menjelajah 'Dunia'. memberi makna pada Dunia di sekitarnya, memberi makna pada Dirinya. Dan mereka-mereka inilah manusia yang sesungguhnya.

0 comments: