8/11/2005

Hatta


Hari ini, seratustiga tahun yang lalu Muhammad Hatta lahir..

Hatta, bung Hatta, salah satu pahlawan nasional yang paling gw kagumi... kejujurannya, kedisiplinnya, kesederhanaannya, pemikiran dan tekadnya yang kuat untuk membawa bangsa menjadi lebih baik. Membentuk karakter bangsa... katanya, mencari manusia yang pintar lebih mudah daripada mencari manusia yang berkarakter. Manusia yang tidak mementingkan diri sendiri, tetapi mau berkorban demi kemajuan bangsa dan negara. Dan yang paling penting manusia yang tidak rendah diri-Menjadi tuan di negeri sendiri. Manusia yang tidak terlena dengan utang luar negri...

Dua hari yang lalu di tempat nongkrong anak 2001, temen gw menyayangkan pengunduran diri Hatta sebagai wakil presiden tahun ’56. Dia bilang kalau Hatta tidak mundur mungkin dia bisa memperbaiki sistem. Alih-alih negara akan menjadi lebih baik daripada sekarang. Dia juga merindukan sosok pemimpin yang bisa jadi teladan seperti beliau. Dia bilang, bangsa Indonesia saat ini butuh orang macam beliau, pemimpin seperti Hatta. Ah ya..

Sudah bertahun-tahun Hatta wafat. Tapi gw seperti juga temen gw itu masih juga bersedih. Meratap.. seolah-olah Hatta baru saja meninggal. Tapi gw kira kesedihan kami cukup beralasan. kalau diingat, saat ini, siapa sosok yang bisa jadi teladan? siapa yang kejujuran, kedisiplinan dan tanggungjawabnya santer ke seentero negri macam Hatta?
Esoknya di rumah, gw denger satu lagu dari Iwan Fals. Manusia yang berkualitas memang tidak perlu berkata... saya jujur atau saya bijak. Orang lain bisa menilainya sendiri. kualitas manusia berkarakter akan terpancar dengan sendirinya. Ketika mereka tiada, eksistensinya tetap ada di hati orang-orang yang mengaguminya.

Tuhan terlalu cepat semua
Kau panggil satu-satunya yang tersisa
Proklamator tercinta
Jujur, lugu dan bijaksana
Mengerti apa yang terlintas dalam jiwa
Rakyat Indonesia
Hujan air mata dari pelosok negri saat melepas engkau pergi
Berjuta kepala tertunduk haru
Terlintas nama seorang sahabat yang tak lepas dari namamu
Terbayang baktimu
Terbayang jasamu
Terbayang jelas jiwa sederhanamu
Bernisan bangga, Berkafan doa
Dari kami yang merindukan orang sepertimu...

0 comments: